Dalam kegiatan pengendalian Organisme Penganggu Tanaman (OPT) yang ada dalam pikiran saya hanyalah upaya pengendalian menggunakan racun kimia sintetis. Tidak pernah ada yang terbersit di kepala bagaimana pengendalian yang lain selain menggunakan cara tersebut. Dan itu pun kerapkali jika turun langsung ke lapangan yang terlihat dan realitasnya seperti itu. Ahh mungkin saya aja yang kurang pengetahuan. Keterbatasan ilmu yang saya miliki inilah yang membuat saya berdecap heran melihat upaya yang dilakukan beberapa petani dalah upaya pengendalian OPT tidak menggunakan bahan yang lazim dilakukan. Ada hal yang unik yang menurut saya hanya sebatas hiasan belaka yang tidak bermakna yaitu pemanfaatan tanaman hias sebagai upaya dalam pengendalian OPT.
Petani dan pelaku usaha tani lainnya belakangan ini sudah mulai memikirkan dampak buruk penggunaan bahan pengendali kimia yang memiliki segudang bahaya. Bahayanya tidak hanya langsung ke manusia, lingkungan pun menjadi salah satu penerima dampak. Dari sinilah para ilmuan mulai mengembangkan cara sederhana ini yang di sebut dengan teknik pemanfaatan tanaman REFUGIA.
Refugia sendiri berasal dari kata “Refugee” yang memiliki makna yakni, tempat mengungsi atau berlindung berbagaimacam jenis serangga yang menjadi musuh alami serangga yang menganggu tanaman. Sedangkan secara definisi, Refugia sendiri adalah suatu area yang di tumbuhi oleh beberapa jenis tanaman atau tumbuhan yang difungsikan sebagai tempat tinggal serangga musuh alami (Predator dan apasitoid), polinator dan serangga lainnya. Secara sederhananya, Refugia ini merupakan rumah bagai pemangsa para hama.
Teknik ini mulai ramai dikembangkan dikarenakan lebih menguntungkan petani dan sangat ramah terhadap lingkungan. Selain itu juga dapat meningkatkan keanekaragaman hayati pada sebuah habitat. Adanya ruang hidup bagi organisme yang menguntungkan semisal musuh alami, para serangga yang bermanfaat untuk penyerbukan dan lainnya.
Keberadaan musuh alami OPT dapat melemahkan, mengurangi fase reproduktif,
sampai membunuh OPT. Inilah sebabnya kenapa tanaman refugia sangat memiliki banyak manfaat. Tidak hanya bermanfaat bagi musuh alami, bagipetani dari sisi ekonomi juga akan merasakan manfaatnya. Manfaat dari peningkatan penghasilan yang dimaskud adalah adanya penambahan penghasilan jika tanaman refugia yang di budidayakan berasal dari tanaman palawija. Biar tidak penasaran dengan tanaman refugia berikut akan saya jelaskan beberapa hal terkait tanaman refugia
Kriteria tanaman yang dapat digunakan
sebagai strip vegetasi refugia (vegetation strips) adalah:
- Tanaman harus ditanam dari biji tanpa perlu pindah tanam (transplanting)
- Tanaman harus cepat tumbuh, mampu bersaing dengan gulma, dan mudah dala perawatan Tanaman harus cepat berbunga
- Tanaman harus memiliki buah atau struktur vegetatif yang bernilai ekonomis bagi petani, baik untuk konsumsi atau komersial
- Tanaman harus dapat berproduksi baik dalam budidaya minimum
- Tanaman harus bersifat mengusir atau tidak disukai oleh hama tanaman utama
- Tanaman harus dapat menarik Arthropoda yang menguntungkan baik sebagai mikrohabitat maupun sumber nektar atau serbuk sari.
Jenis tanaman Refugia
Tidak semua tanaman bisa dijadikan sebagai tanaman refugia. Syarat utama yang bisa dijadikan sebagai tanaman refugia yaitu tanaman tersebut harus memiliki banyak netar dan pollen. Tanaman yang banyak memiliki nektar dan pollen berasal dari tanaman bunga-bungaan, tapi tidak menutup kemungkinan tanaman lainnya seperti palawija juga bisa di manfaatkan yang terpenting menghasilkan bunga dan bahkan gulama yang identik sebagai tanaman penganggu juga bisa dimanfaatkan. Perlu juga diketahuai bahwa setiap musuh alami memiliki ketertarikan yang berbeda terhadap morfologi dan senyawa volatil yang dihasilkan oleh setiap tanaman refugia. Tanaman refugia akan memiliki peran optimal apabila ada kombinasi atau beragam jenisnya.
Ada beberapa tanaman yang bisa di coba untuk di jadikan sebagai tanaman refugia diantaranya Bunga matahari, bunga pukul delapan, pacar air, kenikir, bunga kertas, jengger ayam merri gold dan jenis bunga lainnya. Sedangkan golongan tanaman palawija atau tanaman sayur-mayur yang bisa dimanfaatkan seperti tanaman koro, jagung, kacang panjang, pare, kacang-kacangan, dan lain-lainnya. Tanaman gulma yang bisa dijadikan tanaman refugia sperti, bebadotan, putri malu, ajeran, rumput legetan, Wedelia, rumput salvia dan gulma berbunga lainnya.
Kontributor: Safprada SP (POPT Ahli Pertama)